Sukses

Ini Alasan Jokowi Ajak Prabowo Blusukan Bareng ke Jawa Tengah

Pihak Istana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat "blusukan" ke Jawa Tengah. Prabowo diajak Jokowi karena juga punya agenda kerja di Magelang.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Istana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat "blusukan" ke Jawa Tengah. Prabowo diajak Jokowi karena juga punya agenda kerja di Magelang.

"Hari ini Presiden mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah, karena di hari yang sama Pak Prabowo memiliki agenda kerja ke Magelang pada siang harinya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Bey melanjutkan, Presiden Jokowi juga ingin Prabowo melihat langsung masalah yang dihadapi petani. Sebab, Prabowo diberikan tugas untuk menangani program food estate.

"Presiden ingin agar Pak Prabowo memahami masalah-masalah di lapangan yang dihadapi petani. Hal ini perlu diketahui Pak Prabowo mengingat beliau juga diberi tugas menangani food estate di Kalimantan Tengah," Bey menjelaskan.

Selain itu, kata Bey, Jokowi mengajak Prabowo ke peresmian Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK). Jokowi ingin Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa melihat peluang di pulau-pulau terluar untuk kesejahteraan warga.

"Untuk tambak udang, Presiden ingin agar Pak Prabowo dapat melihat peluang di pulau-pulau terluar yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, mengingat pulau terluar itu juga menjadi pertahanan negara," ujar Bey.

Diketahui, Kunjungan ke pasar tradisional merupakan salah satu agenda yang rutin dilakukan Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja ke suatu daerah.

Selain untuk mengecek harga kebutuhan pokok, Jokowi juga membagikan bantuan sosial bagi para pedagang. Dalam kunjungannya bersama Prabowo, Jokowi pun menyempatkan membeli baju koko dari salah satu pedagang pasar di Kebumen.

"Bajunya 100 ribu, Pak," ujar pedagang menjawab pertanyaan Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (9/3/2023).

Jokowi pun mengeluarkan empat lembar uang pecahan Rp50 ribu.

"Enggak usah dikembalikan," ucap Jokowi.

Tak hanya Jokowi, Prabowo dalam kunjungan tersebut juga berbelanja peci seharga Rp150 ribu. Dia pun mengeluarkan lima lembar uang seratus ribu dan menyerahkannya kepada pedagang.

Setelah berbelanja, Jokowi melanjutkan peninjauan pasar dan membagikan bantuan sosial berupa bantuan modal kerja, bantuan tunai, hingga bantuan sembako.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.

Sebelumnya, Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar juga meninjau panen raya padi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis pagi. Momen akrab ketiganya tergambar dari sebuah foto

Jokowi terlihat melakukan swafoto bersama Prabowo dan Ganjar. Sesekali mereka terlihat berbincang santai.

2 dari 2 halaman

Jokowi Ajak Prabowo dan Ganjar Blusukan Bareng, PDIP Bereaksi

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Said Abdullah mengatakan, keakraban antara Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak mau dikaitkan dengan pilpres 2024.

Dia menyebut, PDIP memaknai pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Ganjar hanya sebatas kerja pemerintahan untuk menyukseskan program kemandirian pangan nasional.

Sebab, program ini sangat penting. Menurutnya, sebagian dari bahan pangan dipenuhi dari impor, padahal semua negara saat ini berkepentingan untuk mengamankan pasokan pangan masing-masing.

"Karena kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peninjauan lapangan untuk program kemandirian pangan dilakukan di Jawa Tengah, otomatis Mas Ganjar sebagai Gubernur Jateng menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Jadi kami tidak mau berpikiran lebih jauh menyangkut soal Pilpres 2024," kata Said, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (10/3/2023).

Ketua Banggar DPR RI itu menyampaikan upaya mengamankan kebutuhan pasokan pangan nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global menjadi agenda strategis pemerintah saat ini.

"DPR juga memberikan dukungan anggaran ketahanan pangan yang sangat besar pada tahun ini sebesar Rp104,2 triliun," ungkap Said.

Dia pun menegaskan, anggaran tersebut harus membuahkan hasil, sehingga bisa mengurangi kebutuhan pangan nasional melalui kegiatan impor pangan.

"Kami sangat mengapresiasi perhatian presiden dan para menterinya atas program ini, termasuk sinergi pemerintah daerah dalam mendukung program ini," kata Said.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka